SAKSI CINTA DI KEABADIAN
Bel tanda
masuk sudah berbunyi , berarti pelajaran kimia akan segera dimulai .Tapi salah
satu dari temanku yang bernama Ririn , tiba-tiba kesakitan . “aduh Zahra ,
perutku kok tiba-tiba sakit banget ya,,antarkan aku ke ruang UKS ya Ra ??”. Aku yang saat
itu sedang asik membaca komik , langsung menutup komikku dan pergi ke UKS untuk
mengantarkan Ririn .
Ririn istirahat di atas sofa karena
kedua tempat tidur yang berada di ruang UKS telah ditempati oleh kakak kelas
yang saat itu juga sedang sakit . Saat itu aku
berniat kembali ke ruang kelas dan meninggalkan Ririn yang sedang tertidur . Namun, salah
seorang dari kakak kelas yang sedang tertidur menarik perhatianku . Entah mengapa
saat melihat wajah kakak itu hatiku terasa tenang.
Padahal aku belum pernah
mengenalnya. Aku terus memandangnya yang sedang tertidur
pulas . Sepertinya dia cowok yang baik , dan diam-diam
aku mengaguminya.Apakah aku jatuh cinta pada pandangan pertama? . Bel pelajaran
berganti telah membuyarkan lamunanku . Aku harus
kembali ke kelas karena ada tugas yang belum aku selesaikan. “Semoga kita
bisa bertemu lagi kak” pintaku dalam hati
Setelah
mengumpulkan tugas , aku menceritakan kejadian yang baru aku alami pada Fajar , teman
sekelasku sekaligus sahabat kecilku . Aku
menceritakan semuanya , terutama menceritakan tentang kakak kelas yang baru aku
temui di ruang UKS. Fajar kaget mendengar ceritaku karena selama ini aku belum
pernah bercerita tentang seorang cowok yang aku suka . “Kamu ini aneh
sekali Ra , kamu kan belum mengenalnya, kamu hanya
memperhatikan wajahnya , kok kamu bisa langsung suka? Sedangkan cowok yang yang
selama ini selalu menemani hari-harimu dari kecil
, hanya kamu anggap sebagai sahabat,,,kamu aneh zahra”. Fajar memang sahabatku
ku dari kecil ,tapi dia juga menaruh perasaan lebih padaku. Dia menyayangiku
lebih dari sekedar sahabat . Aku tahu itu , tapi aku menyayanginya hanya
sebagai sahabat , tidak lebih.
Seperti
biasa , saat adzan dzhuhur pada waktu jam
istirahat kedua , aku, Fajar,dan juga Ririn yang sudah kembali
dari ruang UKS pergi ke musholla untuk melaksanakn sholat dhuhur. Setelah
sholat ,aku bertemu dangan kakak kelas yang tadi aku lihat d UKS. Dia berjalan
menuju tempat wudhu.”Sepertinya dia benar-benar anak yang
baik”gumamku, yang ternyata terdengar olah fajar. “Dia memang
cowok baik, namanya Taufan anak kelas XI TKJ 1”penjelasan Fajar tentang
kakak kelas itu . “Kalau kamu memang suka
sama dia , aku bisa mengenalkan dia ke kamu, walaupun hatiku harus merasakan
sakit”lanjut Fajar.”kamu serius? Dengan senang hati pasti aku terima tawaran
kamu Fajar”jawabku antusias tanpa memperdulikan kata-kata Fajar yang
terakhir.
Fajar
mengenalkanku pada kak Taufan. Aku dan kak Taufan
berbincang-bincang di depan musholla. Kami berbicara tentang banyak hal, bahkan
Ririn dan Fajar-pun ikut dalam pembicaraanku dengan kak taufan. Aku berharap
tidak mendengar bel masuk , aku masih ingin mengenal kak Taufan lebih jauh
lagi. Tapi sepertinya harapanku tidak terkabul ,karena bel jam masuk telah
berbunyi. Aku dan kak Taufan saling bertukar nomor hp dan pergi ke
kelas masing-masing.
Sepanjang
perjalanan menuju kelas , aku tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih pada Fajar. Karena dialah aku
bisa mengenal kak Taufan . “kamu bahagia sekali Ra, aku juga
ikut senang melihatnya. Aku ingin melihat kamu selalu
bahagia seperti ini walaupun tanpa ada aku”.aku yang saat itu sedang berbicara
panjang lebar , langsung terdiam mendengar perkataan aneh sahabatku.”maksud
kamu apa sih Jar? Memangnya kamu mau pergi kemana?”tanyaku.”aku kan hanya
sahabat kamu , suatu saat nanti aku pasti harus pergi dan merelakan kamu
bahagia bersama dengan orang yang kamu cintai”ucap Fajar sambil terus menatapku
dengan tersenyum.”kenapa tiba-tiba kamu ngomong seperti itu?kamu harus selalu
ada untuk aku walaupun aku sudah punya
pacar bahkan suami sekalipun. Berjanjilah itu Fajar , dan aku-pun akan berjanji
untuk selau ada untukmu karena kita adalah sahabat dan sahabat takkan pernah
terpisahkan”.pintaku dengan serius, tapi Fajar hanya menjawabnya dengan
tersenyum.
Bel tanda pulang sekolah telah
terdengar. Kali ini , aku diajak kak Taufan pulang bersamanya.tanpa pikir
panjang aku langsung menerimanya dan membiarkan Fajar pulang sendirian.Hari ini
aku sangat bahagia karena baru pertama kali ini ada seorang cowok yang mengantarkanku
pulang selain Fajar. Apalagi cowok itu adalah cowok yang aku suka.
Sesampainya dirumah , aku langsung
masuk kamar dan beristirahat di atas tempat tidurku yang tak terlalu luas tetapi
cukup nyaman. Aku melihat hp.ku dan ternyata ada sms masuk dari kak Taufan . Aku merasa
bahwa ini adalah hari terindah yang pernah aku alami. Karena aku
bisa menghabiskan waktuku hampir seharian
bersama bersama kak Taufan. Hingga pada
akhirnya telingaku mendengar suara hp berdering.”dari
Ririn? Ah ,
mungkin dia mau bercerita tentang pacar barunya lagi”pikirku.
“Halo Rin , ada
apa?” “Zahra, kamu sudah tau berita tentang Fajar?”Tanya Ririn.”belum
, memangnya kenapa?”.”Fajar Ra, dia..di,,dia…”tiba-tiba
perkataan Ririn terputus putus, dan terdengar suara
tangisan dari handponeku”ada apa dengan Fajar ?
kenapa kamu menangis Rin?”aku mulai panik mendengar tangisan Ririn yang
semakin keras.”Ririn tolong jawab aku ,,ada apa dengan Fajar?dia kenapa?”.
“Fajar Ra ,, dia kecelakaan sewaktu pulang sekolah
dan dia meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit” . Saat itu aku
benar-benar tidak bisa berbicara apa-apa. Kaki dan
tanganku lemas , lidahku kaku. Aku tidak bisa membendung air mata yang yang tumpah
dari kedua mataku. Tak kuhiraukan suara Ririn yang masih samar-samar
terdengar.Kaki yang aku paksa kuat berdiri ternyata rapuh seperti tanpa tulang.
Aku terduduk lesu disamping tempat tidurku. Kukuatkan hati untuk menelfon beberapa
keluarga Fajar untuk mencari kebenaran.
Perkataan
Ririn memang
benar . Kini Fajar
bersandar tanah untuk tidurnya yang panjang. Ku tak bisa menahan air mataku
yang turun satu-satu tanpa kupinta saat aku melihat jenazah Fajar mulai
diturunkan ke liang lahat. Aku teringat
perkataan Fajar dan senyuman aneh yang dia berikan
untukku. Ternyata itu adalah sebagai tanda kamu mau meninggalkan aku untuk
selamanya. Saat itu , aku juga melihat kak Taufan ikut
mengantarkan Fajar ke tempat peristirahatan terakhirnya. Aku melihat rasa kehilangan
yang amat sangat dari raut wajah kak Taufan.
Hari-hariku terasa sepi tanpa Fajar . Setiap hari
aku selalu termenung dan tak seceria saat aku bersama Fajar dulu.
Bahkan aku sama sekali tak merespon kak Taufan yang
kini mulai mendekatiku. Setiap pulang sekolah aku selalu pergi ke
makam Fajar hanya untuk berjanji padanya bahwa aku bisa menjadi tegar seperti
dulu lagi walaupun tanpanya. Tapi sepertinya aku sulit untuk menepati janji yang telah aku buat
sendiri. .
“hai
Fajar?apa
kabar?pasti baik. Aku senang jika datang kesini, aku datang karena aku akan
berjanji padamu , aku takkan pernah melupakanmu , mulai dari sekarang aku akan
menjadi diriku yang dulu, menjadi orang yang ceria dan semangat”. Aku
tersenyum kembali. Rasanya aku ingin menangis kembali ,namun aku tak mau menangis di hadapanmu,aku tidak
mau melihat kamu sedih karena air mataku jatuh. Entah kenapa tiba-tiba hujan
turun dengan derasnya. Ah , hujan turun kembali. Aku teringat tentang kita
berdua , saat awal kita bertemu hingga kita melewati semua hal yang tidak
pernah kita bayangkan sampai akhirnya kita terpisah. Hujan turun bersama dengan
air mataku yang mulai jatuh berlinagn. Semoga kamu bahagia di surga.
Sebelum
pergi, mataku tertuju pada seikat bunga yang berada dibawah batu nisan-nya Fajar. “ada
bunga lagi. Kira-kira bunga ini dari siapa ya?gak
mungkin ini dari ibu kamu , karena aku tau ibu kamu masih belum terima akan
kepergianmu. Dia gak mungkin dating kesini. Apa kamu sudah
punya pacar dan kamu gak cerita sama aku?”ocehku yang tak akan mungkin dapat
jawaban dari Fajar. Setiap aku datang ke makam Fajar , pasti
ada seikat bunga di atas makamnya
dan setiap minggunya bunga itu berganti dengan bunga yang baru. Entah itu
dari siapa , tapi yang jelas itu dari seseorang yang juga menyayangi Fajar selain
aku.
Tak
terasa sudah satu bulan Fajar
meninggalkan aku. Ini adalah hari pertama aku harus melewati ujian akhir
semester tanpa Fajar. “hai Zahra , apa kabar?”sapa kak Taufan yang
tiba-tiba muncul di belakangku. “baik”jawabku singkat.
“hmm,,ulangan kali ini kelas kamu dijadikan satu kelas dengan kelasku dan
kebetulan kamu duduk satu bangku denganku”.”ooh”sambil memaksakan senyum
dibibirku .
Mau
tak mau , saat-saat ulangan harus aku lewati bersama kak
Taufan. Aku tidak
tahu harus senang atau tidak. Setiap selesai mengerjakan ulangan , kak Taufan selalu
mengajakku berbicara dan bercanda. Awalnya , aku tak merespon semua kata-kata
yang keluar dari mulut kak Taufan. Tapi
lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan candanya, dengan gaya bicaranya dan kak
Taufan mulai
bisa mengembalikan senyumku lagi. Aku mulai merasa nyaman dengan dengan kak Taufan dan
sepertinya aku benar-benar jatuh hati padanya.
“astaghfirullah,..aku
lupa nanti sore kan aku harus mengembalikan buku kak Taufan yang
aku pinjam, berarti aku harus ke makam Fajar
sekarang supaya nanti sore aku bisa kerumahnya kak Taufan”gumamku.
Sebelum pergi ke makam, aku berniat pergi ke toko bunga terlebih dahulu.
Sesampainya di toko bunga , aku melihat kak Taufan keluar
dari toko bunga dan membawa seikat bunga.”apa yang akan dilakukan kak dengan
bunga itu ? apa dia mau memberika bunga itu pada pacarnya?”. Aku penasaran
dengan kak Taufan. Aku memutusakan untuk pergi mengikuti
kak Taufan terlebih dahulu.
“loh
, bukannya ini jalan menuju ke makam ya?”tanyaku di dalam hati. Aku terus
mengikuti kak Taufan tanpa sepengetahuannya. Ku lihat kak Taufan sedang
duduk di samping salah satu makam yang sepertinya aku kenal. “makam Fajar !”aku
sangat kaget ketika aku membaca tulisan yang ada di batu nisan itu.
Sampa-sampai aku tidak menyadari bahwa aku berbicara sangat keras dan terdengar
oleh kak Taufan.
“Zahra
, kok kamu da disini?” tanya kak Taufan
kemudian setelah menyadari aku berada di belakangnya. “aku setiap hari selalu
datang kesini kak. Harusnya aku yang tanya sama kakak. Kanapa kak Taufan ke
makamnya Fajar? . apa kak Taufan yang
selama ini selalu mengganti bunga di makamnya Fajar setiap
minggunya?”. “iya Ra”. Tanpa kusadari air mataku mengalir
setelah mendengar ucapan kak Taufan. “Tapi
untuk apa kak?” kak Taufan
terdiam sesaat ketika mendengar pertanyaanku.”karena ,..karena aku sangat
mencitaimu Zahra , aku mencintaimu sejak pertama bertemu denganmu. Bahkan
sebelum kamu mengenalku diruang UKS. Aku menyayangimu sejak kamu diterima
menjadi siswi di SMK ini. Aku melihat kebahagiaan di raut wajahmu saat itu. Aku
jatuh cinta padamu sejak pandangan pertama.”penjelasan kak Taufan
“Lalu apa
hubungannya dengan Fajar kak?”.tanyaku padanya. Mendengar
pertanyaanku itu , kak Taufan langsung meneteskan air mata. “Fajar ,..dia
adalah orang yang sangat menyayangimu Ra. Dia
selalu menceritakan tentang kamu padaku. Dia juga yang memberitahuku kalau kamu
ternyata suka padaku , bukan padanya. Karena itulah dia merelakanmu untukku.
Bahkan dia juga menitip pesan terakhinya untukku. Fajar ingin aku selalu menjagamu
dan membuatmu selalu tersenyum
karenaku. Tapi sepertinya , aku tidak bisa menepati janjiku pada Fajar untuk
membuatmu selalu tersenyum. Kamu hanya bisa tersenyum karena Fajar , bukan
karenaku. Jadi , setiap minggu aku selalu datang kesini untuk meminta maaf pada
Fajar. Hanya itu yang dapat aku lakukan untuk menebus
kesalahanku padanya.”. Lanjut kak Taufan dengan menunjukkan rasa penyasalan.
“bodoh kamu kak , kenapa selama ini kamu gak pernah cerita kalau kamu suka
dengaku dari awal?”tanyaku dengan menggunakan nada tinggi. “kakak pikir , aku
hanya bisa tersenyum karena Fajar? Itu salah kak. Belakangan ini aku bisa
tersenyum lagi , aku bisa ceria lagi , dan itu semua karena kamu kak , bukan Fajar.
Aku memang sangat mencintai Fajar, tapi disisi lain aku sadar bahwa aku ternyata ,,,,”. Air
mataku jatuh saat ingin mengtakan perasaanku yang sejujurnya. “aku ,..aku juga
sangat mencintaimu kak”.
Air mataku dan air mata kak Taufan-pun
pecah setelah mendengarkan kata-kataku yang terakhir. Kak Taufan yang saat itu
ada di dekatku , manarik tanganku dengan penuh kelembutan. “Zahra , mungkin aku
tidak bisa menggantikan posisi Fajar dihatimu , tapi aku akan berusaha untuk
selalu berada di sampingmu dan selalu membuatmu tersenyum karena aku. I LOVE
YOU Zahra . Air mataku kini turun lagi , tapi bukan air mata kesedihan ,
melainkan air mata kebahagiaan”.
Aku menangis bersandarkan bahu kak Taufan yang saat itu sedang memelukku.
Fajar, maaf kali ini kamu harus melihatku menangis lagi. Bukan karena aku rapuh
tanpamu, tapi aku rapuh karena cintaku. Terima kasih Fajar, kamu sudah mau
menjadi saksi cintaku dengan kak Taufan di duniamu kini yang abadi.
BetMGM is ready to spin off US sports betting after
BalasHapusBetMGM and Sports Entertainment, both 공주 출장마사지 MGM Resorts, MGM Resorts 경산 출장샵 International has launched a sportsbook on 경기도 출장마사지 the market 강원도 출장안마 in Maryland 김제 출장안마 with BetMGM.