Senin, 01 Oktober 2018


SAKSI CINTA DI KEABADIAN
Bel tanda masuk sudah berbunyi , berarti pelajaran kimia akan segera dimulai .Tapi salah satu dari temanku yang bernama Ririn , tiba-tiba kesakitan . “aduh Zahra , perutku kok tiba-tiba sakit banget ya,,antarkan aku ke ruang UKS ya Ra ??”. Aku yang saat itu sedang asik membaca komik , langsung menutup komikku dan pergi ke UKS untuk mengantarkan Ririn .
            Ririn istirahat di atas sofa karena kedua tempat tidur yang berada di ruang UKS telah ditempati oleh kakak kelas yang saat itu juga sedang sakit . Saat itu aku berniat kembali ke ruang kelas dan meninggalkan Ririn yang sedang tertidur . Namun, salah seorang dari kakak kelas yang sedang tertidur menarik perhatianku . Entah mengapa saat melihat wajah kakak itu hatiku terasa tenang. Padahal aku belum pernah mengenalnya. Aku terus memandangnya yang sedang tertidur pulas . Sepertinya dia cowok yang baik , dan diam-diam aku mengaguminya.Apakah aku jatuh cinta pada pandangan pertama? . Bel pelajaran berganti telah membuyarkan lamunanku . Aku harus kembali ke kelas karena ada tugas yang belum aku selesaikan. “Semoga kita bisa bertemu lagi kak” pintaku dalam hati
            Setelah mengumpulkan tugas , aku menceritakan kejadian yang baru aku alami pada Fajar , teman sekelasku sekaligus sahabat kecilku . Aku menceritakan semuanya , terutama menceritakan tentang kakak kelas yang baru aku temui di ruang UKS. Fajar kaget mendengar ceritaku karena selama ini aku belum pernah bercerita tentang seorang cowok yang aku suka . “Kamu ini aneh sekali Ra , kamu kan belum mengenalnya, kamu hanya memperhatikan wajahnya , kok kamu bisa langsung suka? Sedangkan cowok yang yang selama ini selalu menemani hari-harimu dari kecil , hanya kamu anggap sebagai sahabat,,,kamu aneh zahra”. Fajar memang sahabatku ku dari kecil ,tapi dia juga menaruh perasaan lebih padaku. Dia menyayangiku lebih dari sekedar sahabat . Aku tahu itu , tapi aku menyayanginya hanya sebagai sahabat , tidak lebih.
            Seperti biasa , saat adzan dzhuhur pada waktu  jam istirahat kedua , aku, Fajar,dan juga Ririn yang sudah kembali dari ruang UKS pergi ke musholla untuk melaksanakn sholat dhuhur. Setelah sholat ,aku bertemu dangan kakak kelas yang tadi aku lihat d UKS. Dia berjalan menuju tempat wudhu.”Sepertinya dia benar-benar anak yang baik”gumamku, yang ternyata terdengar olah fajar. “Dia memang cowok baik, namanya Taufan anak kelas XI TKJ 1”penjelasan Fajar tentang kakak kelas itu . “Kalau kamu memang suka sama dia , aku bisa mengenalkan dia ke kamu, walaupun hatiku harus merasakan sakit”lanjut Fajar.”kamu serius? Dengan senang hati pasti aku terima tawaran kamu Fajar”jawabku antusias tanpa memperdulikan kata-kata Fajar yang terakhir.
            Fajar mengenalkanku pada kak Taufan. Aku dan kak Taufan berbincang-bincang di depan musholla. Kami berbicara tentang banyak hal, bahkan Ririn dan Fajar-pun ikut dalam pembicaraanku dengan kak taufan. Aku berharap tidak mendengar bel masuk , aku masih ingin mengenal kak Taufan lebih jauh lagi. Tapi sepertinya harapanku tidak terkabul ,karena bel jam masuk telah berbunyi. Aku dan kak Taufan saling bertukar nomor hp dan pergi ke kelas masing-masing.
            Sepanjang perjalanan menuju kelas , aku tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih pada Fajar. Karena dialah aku bisa mengenal kak Taufan . “kamu bahagia sekali Ra, aku juga ikut senang melihatnya. Aku ingin melihat kamu selalu bahagia seperti ini walaupun tanpa ada aku”.aku yang saat itu sedang berbicara panjang lebar , langsung terdiam mendengar perkataan aneh sahabatku.”maksud kamu apa sih Jar? Memangnya kamu mau pergi kemana?”tanyaku.”aku kan hanya sahabat kamu , suatu saat nanti aku pasti harus pergi dan merelakan kamu bahagia bersama dengan orang yang kamu cintai”ucap Fajar sambil terus menatapku dengan tersenyum.”kenapa tiba-tiba kamu ngomong seperti itu?kamu harus selalu ada  untuk aku walaupun aku sudah punya pacar bahkan suami sekalipun. Berjanjilah itu Fajar , dan aku-pun akan berjanji untuk selau ada untukmu karena kita adalah sahabat dan sahabat takkan pernah terpisahkan”.pintaku dengan serius, tapi Fajar hanya menjawabnya dengan tersenyum.
            Bel tanda pulang sekolah telah terdengar. Kali ini , aku diajak kak Taufan pulang bersamanya.tanpa pikir panjang aku langsung menerimanya dan membiarkan Fajar pulang sendirian.Hari ini aku sangat bahagia karena baru pertama kali ini ada seorang cowok yang mengantarkanku pulang selain Fajar. Apalagi cowok itu adalah cowok yang aku suka.
            Sesampainya dirumah , aku langsung masuk kamar dan beristirahat di atas tempat tidurku yang tak terlalu luas tetapi cukup nyaman. Aku melihat hp.ku dan ternyata ada sms masuk dari kak Taufan . Aku merasa bahwa ini adalah hari terindah yang pernah aku alami. Karena aku bisa menghabiskan waktuku hampir seharian bersama bersama kak Taufan. Hingga pada akhirnya telingaku mendengar suara hp berdering.”dari Ririn? Ah , mungkin dia mau bercerita tentang pacar barunya lagi”pikirku.
            Halo Rin , ada apa?” “Zahra, kamu sudah tau berita tentang Fajar?”Tanya Ririn.”belum , memangnya kenapa?”.”Fajar Ra, dia..di,,dia…”tiba-tiba perkataan Ririn terputus putus, dan terdengar suara tangisan dari handponeku”ada apa dengan Fajar ? kenapa kamu menangis Rin?”aku mulai panik mendengar tangisan Ririn yang semakin keras.”Ririn tolong jawab aku ,,ada apa dengan Fajar?dia kenapa?”. “Fajar Ra ,, dia kecelakaan sewaktu pulang sekolah dan dia meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit” . Saat itu aku benar-benar tidak bisa berbicara apa-apa. Kaki dan tanganku lemas , lidahku kaku. Aku tidak bisa membendung air mata yang yang tumpah dari kedua mataku. Tak kuhiraukan suara Ririn yang masih samar-samar terdengar.Kaki yang aku paksa kuat berdiri ternyata rapuh seperti tanpa tulang. Aku terduduk lesu disamping tempat tidurku. Kukuatkan hati untuk menelfon beberapa keluarga Fajar untuk mencari kebenaran.
            Perkataan Ririn memang benar . Kini Fajar bersandar tanah untuk tidurnya yang panjang. Ku tak bisa menahan air mataku yang turun satu-satu tanpa kupinta saat aku melihat jenazah Fajar mulai diturunkan ke liang lahat. Aku teringat perkataan Fajar dan senyuman aneh yang dia berikan untukku. Ternyata itu adalah sebagai tanda kamu mau meninggalkan aku untuk selamanya. Saat itu , aku juga melihat kak Taufan ikut mengantarkan Fajar ke tempat peristirahatan terakhirnya. Aku melihat rasa kehilangan yang amat sangat dari raut wajah kak Taufan.
            Hari-hariku terasa sepi tanpa Fajar . Setiap hari aku selalu termenung dan tak seceria saat aku bersama Fajar dulu. Bahkan aku sama sekali tak merespon kak Taufan yang kini mulai mendekatiku. Setiap pulang sekolah aku selalu pergi ke makam Fajar hanya untuk berjanji padanya bahwa aku bisa menjadi tegar seperti dulu lagi walaupun tanpanya. Tapi sepertinya aku sulit untuk menepati janji yang telah aku buat sendiri. .
            “hai Fajar?apa kabar?pasti baik. Aku senang jika datang kesini, aku datang karena aku akan berjanji padamu , aku takkan pernah melupakanmu , mulai dari sekarang aku akan menjadi diriku yang dulu, menjadi orang yang ceria dan semangat”. Aku tersenyum kembali. Rasanya aku ingin menangis kembali ,namun  aku tak mau menangis di hadapanmu,aku tidak mau melihat kamu sedih karena air mataku jatuh. Entah kenapa tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Ah , hujan turun kembali. Aku teringat tentang kita berdua , saat awal kita bertemu hingga kita melewati semua hal yang tidak pernah kita bayangkan sampai akhirnya kita terpisah. Hujan turun bersama dengan air mataku yang mulai jatuh berlinagn. Semoga kamu bahagia di surga.
            Sebelum pergi, mataku tertuju pada seikat bunga yang berada dibawah batu nisan-nya Fajar. “ada bunga lagi. Kira-kira bunga ini dari siapa ya?gak mungkin ini dari ibu kamu , karena aku tau ibu kamu masih belum terima akan kepergianmu. Dia gak mungkin dating kesini. Apa kamu sudah punya pacar dan kamu gak cerita sama aku?”ocehku yang tak akan mungkin dapat jawaban dari Fajar. Setiap aku datang ke makam Fajar , pasti ada seikat bunga di atas makamnya dan setiap minggunya bunga itu berganti dengan bunga yang baru. Entah itu dari siapa , tapi yang jelas itu dari seseorang yang juga menyayangi Fajar selain aku.
            Tak terasa sudah satu bulan Fajar meninggalkan aku. Ini adalah hari pertama aku harus melewati ujian akhir semester tanpa Fajar. “hai Zahra , apa kabar?”sapa kak Taufan yang tiba-tiba muncul di belakangku. “baik”jawabku singkat. “hmm,,ulangan kali ini kelas kamu dijadikan satu kelas dengan kelasku dan kebetulan kamu duduk satu bangku denganku”.”ooh”sambil memaksakan senyum dibibirku .
            Mau tak mau , saat-saat ulangan harus aku lewati bersama kak Taufan. Aku tidak tahu harus senang atau tidak. Setiap selesai mengerjakan ulangan , kak Taufan selalu mengajakku berbicara dan bercanda. Awalnya , aku tak merespon semua kata-kata yang keluar dari mulut kak Taufan. Tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan candanya, dengan gaya bicaranya dan kak Taufan mulai bisa mengembalikan senyumku lagi. Aku mulai merasa nyaman dengan dengan kak Taufan dan sepertinya aku benar-benar jatuh hati padanya.
            “astaghfirullah,..aku lupa nanti sore kan aku harus mengembalikan buku kak Taufan yang aku pinjam, berarti aku harus ke makam Fajar sekarang supaya nanti sore aku bisa kerumahnya kak Taufan”gumamku. Sebelum pergi ke makam, aku berniat pergi ke toko bunga terlebih dahulu. Sesampainya di toko bunga , aku melihat kak Taufan keluar dari toko bunga dan membawa seikat bunga.”apa yang akan dilakukan kak dengan bunga itu ? apa dia mau memberika bunga itu pada pacarnya?”. Aku penasaran dengan kak Taufan. Aku memutusakan untuk pergi mengikuti kak Taufan terlebih dahulu.
            “loh , bukannya ini jalan menuju ke makam ya?”tanyaku di dalam hati. Aku terus mengikuti kak Taufan tanpa sepengetahuannya. Ku lihat kak Taufan sedang duduk di samping salah satu makam yang sepertinya aku kenal. “makam Fajar !”aku sangat kaget ketika aku membaca tulisan yang ada di batu nisan itu. Sampa-sampai aku tidak menyadari bahwa aku berbicara sangat keras dan terdengar oleh kak Taufan.
            “Zahra , kok kamu da disini?” tanya kak Taufan kemudian setelah menyadari aku berada di belakangnya. “aku setiap hari selalu datang kesini kak. Harusnya aku yang tanya sama kakak. Kanapa kak Taufan ke makamnya Fajar? . apa kak Taufan yang selama ini selalu mengganti bunga di makamnya Fajar setiap minggunya?”. “iya Ra”. Tanpa kusadari air mataku mengalir setelah mendengar ucapan kak Taufan. “Tapi untuk apa kak?” kak Taufan terdiam sesaat ketika mendengar pertanyaanku.”karena ,..karena aku sangat mencitaimu Zahra , aku mencintaimu sejak pertama bertemu denganmu. Bahkan sebelum kamu mengenalku diruang UKS. Aku menyayangimu sejak kamu diterima menjadi siswi di SMK ini. Aku melihat kebahagiaan di raut wajahmu saat itu. Aku jatuh cinta padamu sejak pandangan pertama.”penjelasan kak Taufan
“Lalu apa hubungannya dengan Fajar kak?”.tanyaku padanya. Mendengar pertanyaanku itu , kak Taufan langsung meneteskan air mata. “Fajar ,..dia adalah orang yang sangat menyayangimu Ra. Dia selalu menceritakan tentang kamu padaku. Dia juga yang memberitahuku kalau kamu ternyata suka padaku , bukan padanya. Karena itulah dia merelakanmu untukku. Bahkan dia juga menitip pesan terakhinya untukku. Fajar ingin aku selalu menjagamu dan membuatmu selalu tersenyum karenaku. Tapi sepertinya , aku tidak bisa menepati janjiku pada Fajar untuk membuatmu selalu tersenyum. Kamu hanya bisa tersenyum karena Fajar , bukan karenaku. Jadi , setiap minggu aku selalu datang kesini untuk meminta maaf pada Fajar. Hanya itu yang dapat aku lakukan untuk menebus kesalahanku padanya.”. Lanjut kak Taufan dengan menunjukkan rasa penyasalan.
“bodoh kamu kak , kenapa selama ini kamu gak pernah cerita kalau kamu suka dengaku dari awal?”tanyaku dengan menggunakan nada tinggi. “kakak pikir , aku hanya bisa tersenyum karena Fajar? Itu salah kak. Belakangan ini aku bisa tersenyum lagi , aku bisa ceria lagi , dan itu semua karena kamu kak , bukan Fajar. Aku memang sangat mencintai Fajar, tapi disisi lain  aku sadar bahwa aku ternyata ,,,,”. Air mataku jatuh saat ingin mengtakan perasaanku yang sejujurnya. “aku ,..aku juga sangat mencintaimu kak”.
Air mataku dan air mata kak  Taufan-pun pecah setelah mendengarkan kata-kataku yang terakhir. Kak Taufan yang saat itu ada di dekatku , manarik tanganku dengan penuh kelembutan. “Zahra , mungkin aku tidak bisa menggantikan posisi Fajar dihatimu , tapi aku akan berusaha untuk selalu berada di sampingmu dan selalu membuatmu tersenyum karena aku. I LOVE YOU Zahra . Air mataku kini turun lagi , tapi bukan air mata kesedihan , melainkan air mata kebahagiaan”.
Aku menangis bersandarkan bahu kak Taufan yang saat itu sedang memelukku. Fajar, maaf kali ini kamu harus melihatku menangis lagi. Bukan karena aku rapuh tanpamu, tapi aku rapuh karena cintaku. Terima kasih Fajar, kamu sudah mau menjadi saksi cintaku dengan kak Taufan di duniamu kini yang abadi.
                                                                                                                                                     







1 komentar:

  1. BetMGM is ready to spin off US sports betting after
    BetMGM and Sports Entertainment, both 공주 출장마사지 MGM Resorts, MGM Resorts 경산 출장샵 International has launched a sportsbook on 경기도 출장마사지 the market 강원도 출장안마 in Maryland 김제 출장안마 with BetMGM.

    BalasHapus